Jakarta, Newsinkalteng.co.id — Menjelang peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, Presiden menyampaikan Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RUU APBN) Tahun Anggaran 2026 beserta Nota Keuangan di hadapan anggota legislatif di Gedung DPR RI.
Dalam pidatonya, Presiden menegaskan arah kebijakan fiskal tahun 2026 difokuskan untuk membangun Indonesia yang tangguh, mandiri, dan sejahtera, meski tantangan global masih membayangi.
“Ekonomi Indonesia terus menunjukkan ketahanan yang kuat. Di tengah ketidakpastian global, pertumbuhan ekonomi mencapai 5,12%, didukung oleh konsumsi masyarakat yang naik 4,97%, investasi tumbuh tinggi sebesar 6,99%, serta ekspor yang melonjak hingga 10,67%,” ujar Presiden.
Tak hanya pertumbuhan ekonomi, indikator kesejahteraan juga menunjukkan perbaikan signifikan. Tingkat pengangguran terbuka menurun menjadi 4,76%, diikuti dengan penurunan angka kemiskinan dan peningkatan lapangan kerja baru.
RUU APBN 2026 mengusung sejumlah prioritas strategis, antara lain:
Keberlanjutan subsidi sektor vital seperti pupuk, BBM, listrik, dan LPG 3 kg;
Ketahanan pangan nasional melalui pengembangan lumbung pangan;
Energi bersih dengan pengembangan energi terbarukan;
Program Makan Bergizi Gratis yang ditargetkan menjangkau 82,9 juta penerima manfaat;
Investasi pendidikan melalui perluasan Program Indonesia Pintar, KIP Kuliah, dan beasiswa LPDP;
Peningkatan kesejahteraan tenaga pendidik melalui kenaikan gaji dan penguatan kompetensi guru;
Perluasan jaminan kesehatan lewat bantuan iuran BPJS;
Penguatan ekonomi desa dengan skema pinjaman berbunga rendah untuk Koperasi Desa Merah Putih;
Modernisasi pertahanan melalui alutsista dan industri pertahanan dalam negeri;
Program perumahan rakyat dengan target pembangunan 3 juta unit rumah.
“APBN 2026 adalah instrumen penting untuk memastikan bahwa kemerdekaan yang telah kita capai selama 80 tahun benar-benar memberikan keadilan sosial dan kesejahteraan nyata bagi seluruh rakyat Indonesia,” tegas Presiden.
(Red)
Tags:
Prabowo HUT RI
