Menteri Abdul Mu’ti: Kalteng Sudah Jalankan Program Pendidikan Nasional Sebelum Diluncurkan


Palangka Raya, Newsinkalteng.co.id
– Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMPR) menggelar dua agenda besar pendidikan bertajuk "Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat" dan "Gebyar Pendidikan Unggul Muhammadiyah untuk Kalteng Lebih Berkah", yang berlangsung meriah di Kampus 3 UMPR, Jalan Ir. Soekarno, Palangka Raya, Jumat (09/05/2025).

Acara ini dihadiri langsung oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, Prof. Dr. H. Abdul Mu’ti, M.Ed, bersama Gubernur Kalimantan Tengah, H. Agustiar Sabran. Keduanya memberikan apresiasi tinggi terhadap komitmen UMPR dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dalam memajukan pendidikan.

Dalam sambutannya, Menteri Abdul Mu’ti mengungkapkan kekagumannya terhadap inisiatif Pemprov Kalteng yang dinilai progresif dan bahkan mendahului kebijakan nasional.

“Saya sangat berbahagia bisa hadir di sini dan mendengar langsung paparan Pak Gubernur. Program pendidikan di Kalteng tak hanya sejalan dengan arahan Presiden dan Kementerian, tapi bahkan sudah melangkah lebih dahulu,” ujarnya.


Menteri Mu’ti juga menyinggung program pendidikan nasional yang baru diluncurkan Presiden RI Prabowo Subianto, antara lain:
  • Bantuan Rp300 ribu/bulan untuk guru honorer,
  • Beasiswa hingga Rp3 juta/semester bagi guru belum bergelar S1/D4,
  • Revitalisasi 11 ribu sekolah dengan anggaran Rp16,9 triliun,
  • Digitalisasi pembelajaran melalui smartclass dan smartboard sebesar Rp2 triliun.
Ia menyebut Kalteng sebagai daerah yang telah menerapkan kebijakan serupa lebih awal.

“Pagi tadi saya melihat langsung SMK Negeri 3 Palangka Raya yang sudah menggunakan kelas cerdas dan sistem pembelajaran digital. Ini bukti konkret keseriusan Pemprov,” imbuhnya.


Ditempat yang sama,Gubernur Agustiar Sabran menegaskan bahwa digitalisasi pendidikan merupakan bagian penting dari implementasi Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden dan Wapres.

“Pada 2024, kami telah menyalurkan 1.198 unit papan tulis digital ke SMA, SMK, dan SLB. Tahun depan, akan ditambah 3.141 unit lagi, dilengkapi 874 panel surya dan 321 unit Starlink untuk menjangkau wilayah pedalaman,” jelasnya.

Ia juga menyoroti perlunya regulasi baru agar daerah diberi kewenangan mengangkat guru honorer, mengingat kekurangan tenaga pendidik masih menjadi persoalan di banyak daerah terpencil.


Sementara itu, Rektor UMPR, Dr. Muhammad Yusuf, menyatakan bahwa kegiatan ini bukan hanya ajang inovasi pelajar dan guru, tapi juga forum strategis untuk menyusun arah pendidikan Kalimantan Tengah ke depan.


“Dari pertemuan ini, FKIP UMPR mencatat lahirnya semangat baru dan ide-ide segar. Kami juga bersyukur karena UMPR mendapatkan amanah untuk mendidik 3.000 dari total 10.000 mahasiswa yang akan dibiayai oleh Pemprov menjadi sarjana. Ini bentuk nyata dukungan pemerintah terhadap pendidikan tinggi,” ungkapnya. [Hlm/Red]

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama