Ketua Harian DAD Kalteng Apresiasi Kinerja Polresta Palangka Raya: Harapan Untuk Polri yang Semakin Profesional dan Humanis




PALANGKA RAYA, Newsinkalteng.co.id – Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-79 yang akan jatuh pada 1 Juli 2025, Ketua Harian Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kalimantan Tengah, Prof. Dr. Andrie Elia Embang, SE., M.Si, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap kinerja Polresta Kota Palangka Raya yang dinilai telah menunjukkan dedikasi luar biasa dalam menjaga keamanan, ketertiban, dan ketentraman masyarakat di wilayah ibukota provinsi Kalimantan Tengah tersebut.

Dalam pernyataannya, tokoh akademisi dan budayawan Kalimantan Tengah tersebut menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya terhadap kinerja Kepolisian Resor Kota (Polresta) Palangka Raya. Prof. Andrie Elia menekankan bahwa Polresta Palangka Raya telah menjadi contoh konkret dari semangat pelayanan dan pengayoman kepada masyarakat yang inklusif dan berorientasi pada pendekatan humanis.

“Kami dari Dewan Adat Dayak Kalteng sangat mengapresiasi langkah-langkah responsif, preventif, dan persuasif yang dilakukan oleh jajaran Polresta Palangka Raya, khususnya dalam menjaga keharmonisan antar warga serta menjaga kondusifitas daerah yang multikultural seperti Kota Palangka Raya,” ujar Prof. Andrie Elia a pada Kamis, (19/6).

Lebih lanjut, ia menyebut bahwa sinergi antara Polri dan masyarakat adat merupakan kunci dalam mewujudkan keamanan yang berkelanjutan, serta menjadikan hukum dan keadilan sebagai pilar utama dalam kehidupan bermasyarakat.

Prof. Andrie Elia juga menyampaikan harapan agar Polri, khususnya di wilayah Kalimantan Tengah, terus meningkatkan profesionalisme, transparansi, dan integritas dalam menjalankan tugasnya.

“Polri harus menjadi institusi yang dicintai rakyat, yang hadir tidak hanya sebagai penegak hukum, tapi juga sebagai sahabat dan pelindung masyarakat. Saya percaya, dengan semangat reformasi berkelanjutan, Polri akan semakin maju dan adaptif terhadap tantangan zaman,” tambahnya.

Ia juga berpesan agar pendekatan kultural dan kearifan lokal tetap dijadikan fondasi penting dalam pelaksanaan tugas Polri di wilayah-wilayah adat, termasuk di tanah Dayak.

“Hormati nilai-nilai budaya lokal, libatkan tokoh adat dalam upaya mediasi, dan bangun kepercayaan dengan pendekatan dialogis. Dengan demikian, keamanan dan kedamaian bisa kita capai bersama,” tutupnya.

Red

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama