Palangka Raya, Newsinkalteng.co.id – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Agustiar Sabran secara resmi membuka rangkaian Dies Natalis ke-21 Program Studi Teknik Informatika Universitas Palangka Raya (UPR) Tahun 2025, yang digelar di Aula Jayang Tingang Lantai I, Kantor Gubernur Kalteng, Rabu (29/10/2025).
Dalam sambutannya, Gubernur menegaskan bahwa pendidikan merupakan pilar utama kemajuan daerah. Ia menuturkan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah akan terus memprioritaskan sektor pendidikan sebagai upaya mencetak generasi penerus yang unggul dan berdaya saing.
“Pendidikan adalah prioritas utama yang tidak dapat diabaikan, karena menjadi fondasi dasar dalam membangun kemajuan daerah serta menciptakan masyarakat yang berkualitas dan berdaya saing,” tegas Agustiar Sabran.
Gubernur juga menekankan bahwa kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi faktor penentu dalam meningkatkan daya saing bangsa. Menurutnya, tanpa SDM yang unggul, potensi besar yang dimiliki daerah sulit dikelola secara optimal.
“Daerah yang tidak memiliki SDM berkualitas akan menghadapi hambatan dalam pembangunan. Sebaliknya, dengan SDM yang unggul, negara dan daerah akan mampu berkembang dan mencapai kemajuan,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pendidikan di bidang teknologi dan informatika memiliki peran penting dalam melahirkan generasi yang berpikir kritis, kreatif, serta adaptif terhadap kemajuan zaman.
“Dengan ilmu pengetahuan, kehidupan menjadi lebih mudah. Individu yang berilmu mampu berpikir kritis dan menemukan solusi, bukan sekadar menebak,” tambahnya.
Sementara itu, dalam sesi motivasi yang disampaikan Plt. Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik Provinsi Kalimantan Tengah Rangga Lesmana, seorang pengusaha muda sukses di bidang properti dan digital startup, mahasiswa diajak untuk berani terjun ke dunia startup berbasis digital. Ia menggambarkan dunia startup seperti “berenang di lautan merah yang penuh ikan hiu” — penuh tantangan, tapi sarat peluang bagi mereka yang punya strategi matang.
“Agar tujuan bisnis tidak tenggelam, pelaku usaha harus terus berinovasi, realistis, dan konsisten. Itu tantangan sejati dalam dunia startup,” ujar Rangga dengan semangat.
“Membangun start-up berbasis digital ibarat berenang di lautan merah yang penuh ikan hiu. Dunia start-up penuh tantangan. Karena itu, kita harus punya strategi yang matang agar bisnis tidak tenggelam,” ujarnya.
Menurut Rangga, kunci bertahan dan berkembang dalam dunia digital adalah inovasi, konsistensi, serta kemampuan memahami pasar.
“Potensi sumber daya lokal besar, tapi kita juga harus memahami pasar dan situasi kekinian. Jangan hanya fokus pada ide, tapi pahami kebutuhan dan tren,” katanya.
Rangga juga membuka peluang kolaborasi dengan mahasiswa yang memiliki proposal bisnis digital potensial.
“Silakan hubungi saya bila ada proposal bisnis start-up digital yang baik. Saya siap bantu dan tindak lanjuti,” ungkapnya.
Ia menambahkan, hanya sekitar 10 persen start-up yang berhasil bertahan, sementara 90 persen lainnya gagal. Beberapa penyebab utama kegagalan antara lain produk yang tidak diterima pasar dan kurangnya jaringan.
“Kalau ingin bertahan, bangunlah jejaring. Gunakan teknologi, manfaatkan AI dan ChatGPT untuk mencari referensi, tapi jangan biarkan AI menjadi pengambil keputusan utama,” pesannya.
Rangkaian Dies Natalis Teknik Informatika UPR ke-21 ini menjadi momentum penting untuk mendorong semangat inovasi dan kolaborasi antara dunia pendidikan dan dunia industri digital, sejalan dengan upaya pemerintah dalam membangun SDM unggul menuju Kalteng Berdaya Saing.[Hlm/Red]


