Leonard S. Ampung: Investasi Harus Berdampak pada Kesejahteraan Masyarakat


Palangka Raya, Newsinkalteng.co.id – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah resmi menggelar Sosialisasi Penyusunan Rencana Umum Penanaman Modal (RUPM) 2025–2045 dan Capacity Building Promosi Penanaman Modal Tahun 2025, yang berlangsung pada Rabu, 16 Juli 2025, di Swiss-Belhotel Danum, Palangka Raya.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Provinsi Kalteng, Leonard S. Ampung, dan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan dari unsur pemerintah daerah, pelaku usaha, serta perwakilan dari instansi vertikal dan lembaga terkait lainnya.

Dalam sambutannya, Leonard menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan seluruh pemangku kepentingan untuk menciptakan iklim investasi yang sehat dan berkelanjutan di Kalimantan Tengah. Ia menyebutkan bahwa kolaborasi menjadi kunci utama untuk mengoptimalkan potensi daerah yang luar biasa besar.


“Kita sadari bersama, Kalimantan Tengah memiliki potensi sumber daya alam yang luar biasa, namun belum tergarap secara maksimal. Kita berharap investasi dapat berkembang dengan baik, tentunya dengan dukungan DPMPTSP baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, sehingga pada akhirnya memberikan hasil nyata bagi kesejahteraan masyarakat,” ungkap Leonard.

Leonard juga menyampaikan arahan Gubernur Kalimantan Tengah, H. Sugianto Sabran, yang menekankan pentingnya kepedulian para investor terhadap daerah tempat mereka berinvestasi. Salah satunya adalah dengan menggunakan kendaraan berpelat KH dan BBM resmi yang tersedia di wilayah Kalimantan Tengah.

“Bapak Gubernur mengingatkan, jika berinvestasi di Kalteng, maka harus menunjukkan kepedulian terhadap daerah. Gunakan kendaraan lokal dan BBM resmi, jangan pakai BBM ilegal dari luar, karena hal itu merugikan pendapatan daerah kita,” tegas Leonard.


Ia menambahkan, praktik penggunaan BBM ilegal dan kendaraan luar daerah telah menghambat penerimaan pajak dan retribusi yang seharusnya menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Sebagai bagian dari komitmen terhadap pembangunan yang inklusif, Leonard menegaskan pentingnya pelibatan tenaga kerja lokal dalam setiap proyek investasi. Hal ini dinilai mampu memberikan dampak langsung terhadap penyerapan tenaga kerja, pengentasan kemiskinan, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Kita juga ingin investasi berdampak langsung pada masyarakat. Maka penting bagi investor untuk melibatkan tenaga kerja lokal sebagai bentuk kontribusi nyata terhadap pembangunan daerah,” tuturnya.

Rencana Umum Penanaman Modal (RUPM) 2025–2045 disusun sebagai dokumen strategis yang akan menjadi arah kebijakan investasi di Kalimantan Tengah selama dua dekade ke depan. Dokumen ini menitikberatkan pada prinsip inklusivitas, keberlanjutan, dan dampak sosial ekonomi yang luas, sejalan dengan visi pembangunan daerah.

Sosialisasi ini menjadi momentum penting untuk memperkuat pemahaman serta komitmen bersama dalam mendorong investasi yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga memberikan manfaat sosial yang nyata bagi masyarakat Kalimantan Tengah.[Hlm/Red]

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama