KAPUAS, Newsinkalteng.co.id — Aksi kriminal bisa menyusup di mana saja, termasuk di lingkungan usaha apotek. Hal ini dialami salah satu apotek di Kabupaten Kapuas yang pada Februari 2025 lalu mendapati kejanggalan pada laporan penjualan yang menurun drastis.
Kecurigaan pihak manajemen terbukti ketika rekaman CCTV menunjukkan salah satu karyawan, berinisial A, beberapa kali tertangkap tangan mengambil uang dari laci kasir. Modusnya, pelaku tidak memasukkan transaksi ke sistem penjualan sehingga uang tunai bisa diambil tanpa terdeteksi.
Hasil audit internal mencatat total kerugian apotek akibat ulah A telah melampaui Rp10 juta. Saat dilakukan evaluasi internal, pelaku pun mengakui perbuatannya dengan dalih uang tersebut digunakan untuk membeli jajanan, rokok, dan makan sehari-hari.
Devi, Manager Operasional apotek, menegaskan pihaknya akan menempuh jalur hukum untuk menindaklanjuti kasus ini. Ia berharap langkah tegas ini bisa memberi efek jera dan mencegah kejadian serupa di kemudian hari.
“Tindakan kriminal seperti ini tidak bisa dibiarkan. Kami akan proses sesuai hukum agar ada pembelajaran untuk semua pihak,” tegas Devi.
Ia juga berpesan kepada seluruh karyawan untuk selalu menjaga integritas dan kejujuran dalam bekerja, karena kepercayaan adalah modal utama dalam menjalankan usaha.[Red]