Temu Karya Taman Budaya Regional Kalimantan III Tahun 2025: Menampilkan Kekayaan Budaya Pedalaman dan Pesisir di Bumi Tambun Bungai

Foto Bersama

Palangka Raya, Newsinkalteng.co.id - Semarak penyelenggaraan Temu Karya Taman Budaya Regional Kalimantan (TKTBRK) ke-III Tahun 2025, yang secara resmi dibuka pada Minggu malam (18/5/2025) di panggung terbuka UPT Taman Budaya Kalimantan Tengah (Kalteng), Jalan Temanggung Tilung XIII.

Tahun ini, Taman Budaya Kalimantan Tengah ditunjuk sebagai tuan rumah, melanjutkan estafet penyelenggaraan TKTBRK yang sebelumnya diadakan oleh Taman Budaya Kalimantan Selatan (2023) dan Taman Budaya Kalimantan Barat (2024). TKTBRK merupakan inisiatif bersama taman budaya se-Kalimantan sebagai wadah silaturahmi para seniman dan pelaku seni yang aktif menggali potensi, tradisi, dan kekayaan budaya lokal di Pulau Kalimantan. Kegiatan ini juga menjadi bentuk nyata pelestarian dan pemajuan Objek Pemajuan Kebudayaan sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.

Acara dibuka secara resmi oleh Staf Ahli Gubernur Kalteng Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Yuas Elko, yang hadir mewakili Gubernur Kalimantan Tengah.

"Sesuai dengan arahan Bapak Gubernur, kegiatan seperti ini sangat penting dalam mendukung pariwisata dan pelestarian budaya di Kalimantan Tengah. Ini juga menjadi momentum untuk memperkenalkan seni tradisi kita kepada publik yang lebih luas," ujar Yuas kepada awak media.

TKTBRK III Tahun 2025 dirangkai dalam berbagai kegiatan budaya yang berlangsung selama hampir dua pekan, yaitu:

Pameran Seni Rupa: 15–25 Mei 2025 di Galeri Taman Budaya Kalimantan Tengah

Parade Budaya: 17 Mei 2025 di Stadion Tuah Pahoe, yang juga menjadi pembuka Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2025

Pentas Karya Seni Tradisi Pedalaman: 18 Mei 2025

Pentas Karya Seni Tradisi Pesisir: 19 Mei 2025
(Keduanya digelar di panggung terbuka Taman Budaya Kalimantan Tengah)

Kepala UPT Taman Budaya Kalteng, Wildae D. Binti, menyampaikan bahwa pertunjukan seni tersebut merupakan bentuk nyata pelestarian budaya lokal yang tumbuh di wilayah pedalaman dan pesisir Kalimantan.

"Malam ini kita menyaksikan seni tradisi pedalaman, sementara besok giliran seni tradisi pesisir. Dua pertunjukan ini menggambarkan kekayaan warisan budaya Kalimantan yang luar biasa," jelas Wildae.

Acara ini diikuti oleh delegasi dari lima provinsi se-Kalimantan: Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara. Para peserta tidak hanya tampil dalam pertunjukan seni, namun juga diajak menjelajahi destinasi wisata khas Kota Palangka Raya, seperti susur Sungai Sebangau, Museum Balanga, Arboretum Nyaru Menteng, hingga Danum Bahandang Surung Danum. Mereka juga menikmati kesempatan berbelanja cinderamata khas Kalimantan Tengah di pusat oleh-oleh kota.

Dari sisi pemerintah pusat, Kasubdit Direktorat Jenderal Perlindungan Kebudayaan, Kemendikbudristek RI, Iskandar Eko, menegaskan pentingnya menjaga dan mengembangkan budaya sebagai identitas bangsa.

"Budaya adalah jati diri kita. Lewat kegiatan seperti ini, kita menegaskan siapa kita dan menunjukkan kekayaan yang kita miliki kepada dunia," ujarnya.

TKTBRK ke-III 2025 bukan hanya sekadar ajang pertunjukan seni, melainkan simbol kolaborasi dan semangat bersama dalam menjaga kekayaan budaya Kalimantan, mempererat hubungan antarprovinsi, dan menumbuhkan cinta terhadap kearifan lokal di tengah arus globalisasi.[Red]

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama