 |
| Penampilan 175 pelaku Seni dalam Pembukaan FBIM 2025 |
Provinsi Kalimantan Tengah dipercaya menjadi tuan rumah penyelenggaraan Temu Karya yang mempertemukan para pelaku seni dan budaya dari lima provinsi se-Kalimantan. Acara ini menjadi wadah penting dalam mempererat kerja sama antar wilayah serta memperkaya khazanah budaya lokal di tingkat regional.
Dalam sambutannya, Gubernur menyampaikan dukungan penuhnya terhadap para seniman dan pelaku budaya. Ia menekankan bahwa kehadiran FBIM bukan hanya menjadi ajang perayaan seni dan budaya, tetapi juga sebagai penggerak ekonomi lokal, terutama bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
 |
| Foto Gubernur Kalimantan Tengah, Agustiar Sabran, hadiri Pembukaan FBIM |
“FBIM bukan sekadar perayaan seni dan budaya, tetapi juga bentuk apresiasi bagi para pelaku budaya. Ajang ini mampu mendorong ekonomi masyarakat, memajukan UMKM, dan mengangkat sektor pariwisata Kalimantan Tengah,” ujar Gubernur.
Sementara itu, Plt. Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah, Leonard S. Ampung, dalam laporannya menjelaskan bahwa FBIM 2025 bertujuan untuk menyemarakkan HUT ke-68 Provinsi Kalteng. Secara khusus, acara ini menjadi bagian dari strategi pelestarian kebudayaan, promosi pariwisata daerah, serta mendukung pertumbuhan ekonomi melalui keterlibatan UMKM dan pelaku ekonomi kreatif lainnya.
FBIM 2025 digelar selama tujuh hari, mulai 17 hingga 23 Mei 2025, dan menghadirkan beragam pertunjukan budaya, pameran, serta atraksi seni dari berbagai daerah.
Acara pembukaan turut dihadiri oleh Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Kalteng Aisyah Thisia Agustiar Sabran, Wakil Gubernur Kalteng H. Edy Pratowo beserta istri, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), para bupati, penjabat bupati, dan wali kota se-Kalteng, jajaran pemerintah provinsi, tokoh masyarakat, tokoh adat, seniman, hingga pimpinan perguruan tinggi dan perwakilan dari BUMN/BUMD.
Kemeriahan FBIM dan Temu Karya ini menjadi bukti nyata bahwa Kalimantan Tengah tidak hanya kaya budaya, tetapi juga siap menjadikan sektor budaya dan pariwisata sebagai pilar penting dalam pembangunan daerah. [Red]
