Palangka Raya, Newsinkalteng.co.id – Anggota DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng), Wengga Febri Dwi Tananda, menyerukan pentingnya langkah revitalisasi cagar budaya sebagai bagian dari strategi pelestarian sejarah sekaligus pengembangan sektor pariwisata daerah.
Menurut Wengga, Kalteng memiliki kekayaan cagar budaya yang menjadi bukti nyata perjalanan panjang sejarah masyarakat lokal. Namun, ia menilai banyak situs sejarah tersebut kini memerlukan perhatian serius agar tidak hilang ditelan zaman.
“Revitalisasi cagar budaya sangat penting agar generasi mendatang dapat memahami dan merasakan langsung nilai-nilai sejarah yang ada. Ini juga menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin mengenal lebih dalam tentang sejarah dan budaya Kalteng,” ujarnya baru-baru ini. Jum'at (28/02/2025)
Lebih dari sekadar pemugaran fisik, Wengga menekankan bahwa proses revitalisasi juga harus melibatkan partisipasi aktif masyarakat. Ia menilai pelestarian akan lebih berdampak jika masyarakat, terutama kalangan muda, turut serta menjaga dan merawat situs-situs bersejarah tersebut.
“Kami ingin anak-anak muda Kalteng memiliki kesadaran sejarah dan rasa bangga terhadap warisan budayanya. Edukasi tentang pentingnya menjaga cagar budaya harus menjadi bagian dari gerakan bersama,” tambah Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kalteng itu.
Wengga juga melihat revitalisasi sebagai peluang emas untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Dengan pengelolaan yang baik, situs cagar budaya yang terawat dapat menjadi magnet wisatawan, sekaligus mendukung keberlangsungan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sekitarnya.
“Cagar budaya yang tertata dan menarik akan meningkatkan kunjungan wisatawan. Ini berpotensi besar mendongkrak perekonomian lokal, khususnya bagi warga sekitar lokasi,” tegasnya.
Ia pun mendorong pemerintah daerah untuk lebih serius menaruh perhatian terhadap program revitalisasi ini, termasuk dengan mengalokasikan anggaran khusus serta melibatkan berbagai pihak dalam perencanaan dan pelaksanaannya.
“Revitalisasi bukan hanya soal bangunan, tetapi juga soal merawat nilai-nilai budaya yang hidup di tengah masyarakat. Ini adalah investasi jangka panjang demi keberlanjutan identitas dan ekonomi daerah,” pungkas Wengga. [Red]